Cari Blog Ini

Jumat, 24 Desember 2010

kumpulan artikel


Mencegah Timbulnya Penyakit Jantung dan Stroke
20-07-2007 | Scientific medicastore
 
Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Saat ini penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi pembunuh no.1 di Indonesia dan jumlah penderitanya terus bertambah. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa penyakit kardiovaskular akan menjadi penyebab terbesar kasus kematian di seluruh dunia pada tahun 2020.

dr Djoko Maryono
dr.Djoko Maryono, Sp.PD, Sp.JP, FIHA, FASE
Hanya dalam 20 tahun saja, insiden penyakit koroner meningkat 3 kali lipat. Hal ini dikarenakan perubahan drastis pada lingkungan dan gaya hidup,? ungkap dr. Djoko Maryono, Sp.PD, Sp. JP, FIHA, FASE dalam media edukasi yang diselenggarakan di Hotel Manhattan, 11 Juli 2007 lalu.

dr. Djoko Maryono menambahkan bahwa sistem modernisasi seperti adanya kendaraan bermotor yang kemudian menimbulkan kemacetan dan westernisasi seperti makan junk food ternyata mengakibatkan masyarakat menjadi kurang bergerak (inactivity), stres, timbulnya sindrom metabolik.

Mereka yang berpotensi terserang penyakit jantung dan stroke adalah yang berusia lebih dari 40 tahun, laki-laki, memiliki faktor keturunan, perokok, kurang berolahraga, obesitas, penderita diabetes, penderita hipertensi, mengalami stres, disarankan untuk mewaspadai hal ini.

Salah satu penyebab kian tingginya angka kematian akibat penyakit jantung adalah kurangnya kepedulian serta pengetahuan sebagian besar masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit ini sejak dini. Dengan sedikit kepedulian serta pengetahuan yang memadai, penyakit jantung sebenarnya dapat dicegah.

Mencegah penyakit jantung dengan ASA
dr. Rosalina Sutadi, Ketua Medical & Regulatory PT Bayer Schering Pharma menjelaskan bahwa pencegahan penyakit kardiovaskular terbagi menjadi dua yaitu pencegahan primer dan sekunder. Pencegahan primer merupakan pencegahan dini pada individu yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular atau belum mengalami kejadian kardiovaskular, sedangkan pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang dilakukan pada individu yang telah mengalami kejadian kardiovaskular.

Aspirin telah ditemukan sejak 200 tahun yang lalu dan digunakan sebagai antipiretik (obat penurun panas) dan analgesik (menghilangkan nyeri). Kemudian pada tahun 1973 diketahui bahwa kandungan dalam aspirin yaitu Acetyl Salicylic Acid (ASA) bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

?Acetyl Salicylic Acid (ASA) dapat berperan sebagai pencegahan primer dan sekunder penyakit jantung dan pembuluh darah,? ungkap dr. Djoko Maryono yang berpraktek di RS Pondok Indah dan JEC. ASA disarankan mulai dikonsumsi oleh wanita pada usia lebih dari 45 tahun, sedangkan laki-laki mulai 40 tahun. Namun, ASA juga dapat dikonsumsi oleh orang muda yang memiliki minimal 1 faktor risiko sebagai pencegahan.

?ASA bekerja terhadap butir trombosit (platelet) sehingga trombosit tidak gampang menggumpal dan bekerja pada lapisan dalam pembuluh darah (endotel) menghasilkan vasodilator agent yang menyebabkan pembuluh darah melebar,? tambah dr. Djoko Maryono.

Pemakaian ASA dosis rendah terbukti dapat menurunkan risiko stroke iskemik sebesar 24%. Juga menurunkan risiko stroke non-fatal, infark miokard (kerusakan otot jantung) non-fatal, atau kematian akibat penyakit kardiovaskular pada wanita usia 65 tahun ke atas sebesar 26%.

Hal ini merupakan temuan yang diperoleh Women?s Health Study, suatu studi terlama dan terbesar yang pernah dilakukan dengan ASA dosis rendah terhadap 40.000 wanita usia 65 tahun ke atas yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner atau serebrovaskular (gangguan pembuluh darah otak).

Hanya saja di Indonesia, ASA termasuk obat ethical atau memerlukan resep dokter, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dokter. Tidak seperti di luar negeri seperti di Amerika dimana ASA merupakan obat yang dijual bebas karena di sana terjadi wabah kegemukan dan jumlah kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah sangat tinggi.

Kelemahan ASA adalah menyebabkan iritasi lambung, sehingga sebaiknya memilih sediaan ASA dengan salut enterik. Salut enterik ini menyebabkan tablet akan larut di usus halus dan bukan terurai dalam lambung sehingga tidak merangsang asam lambung secara berlebihan. Dr. Rosalina menambahkan bahwa ASA dikontraindikasikan bagi pasien yang memiliki tukak (luka) usus dan lambung.

Merubah gaya hidup
Tidak hanya mengkonsumsi ASA, penyakit jantung dan stroke dapat dicegah dengan merubah gaya hidup. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah datangnya penyakit stroke dan penyakit jantung, yaitu:
  1. Berhenti merokok sedini mungkin
    Nikotin, karbon monoksida (CO) dan zat lainnya yang terkandung dalam rokok berpotensi menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah. Hal ini akan mempermudah kolesterol untuk melekat pada didndidng pembuluh darah yang mengalami kerusakan sehinga membentuk plak. Risiko terkena serangan jantung akan meningkat 50% jika menghisap 4 batang setiap hari.
  2. Berolahraga secara teratur
    Ketika melakukan aktivitas fisik, jantung akan berdenyut lebih cepat untuk meningkatkan jumlah darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh sehingga meningkatkan kadar HDL/kolesterol baik dan menurunkan LDL/kolesterol jahat. Selain itu berolahraga juga membantu mengurangi berat badan.
  3. Perbaikan diet
    Membatasi konsumsi daging, ikan atau unggas maksimal 150 gram per hari. Tingkatkan asupan makana tinggi serat, antara lain roti/sereal tinggi serat, sayuran serta buah-buahan.
  4. Hindari stres yang berlebihan
    Stres bisa menyebabkan peningkatan kadar hormon epinefrin yang mengakibatkan naiknya tekanan darah dan denyut jantung sehingga mempermudah kerusakan pada dinding pembuluh darah.
  5. Hindari pola hidup tidak sehat
    Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya penyakit diabetes, darah tinggi dan kolesterol tinggi serta obesitas, faktor-faktor ini merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung.
 
 

Kamis, 16 Desember 2010


LINGKUNGAN SEHAT
 
Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Salah satu fenomena utama yang berpengaruh terhadap pembangunan kesehatan adalah perubahan lingkungan yang berpengaruh terhadap derajat dan upaya kesehatan.
 
A. Pengertian
•  Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak termasuk manusia lainnya. Serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen dialam tersebut.
•  Dalam Indonesia sehat 2010: lingkungan yang diharapkan adalah
•  Yang kondusif bagi terwujudnya keadaan lingkungan yang bebas dari polusi
•  Tersedianya air bersih
•  Sanitasi lingkungan yang memadai
•  Pemukiman yang sehat
•  Perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan
•  Terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong.
•  Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2010 adalah yang bersifat proaktif untuk :
•  Memelihara dan meningkatkan kesehatan
•  Mencegah terjadinya penyakit
•  Melindungi diri dari ancaman penyakit
•  berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat
•  kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan
 
•  Prinsip-prinsip pembangunan kesehatan
•  Dasar perikemanusiaan
•  Dasar adil dan merata
•  Dasar pemberdayaan dan kemandirian
•  dasar pengutamaan dan manfaat
•  Sustainable development atau pembangunan berwawasan lingkungan pada dasarnya adalah pembangunan yang mampu membawa rakyat secara merata memperoleh kebutuhan hidupnya. Dalam arti terpenuhi kebutuhan materiil dan spiritual termasuk kualitas lingkungan yang layak huni tanpa terkena derita penyakit menahun dan makin subur sebagai sumber daya alam untuk kelangsungan kehidupan generasi penerusnya.
•  Hygiene atau sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, social atau ekonomi yaitu mempengaruhi kesehatan manusia dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
•  Ditinjau dari luasnya lingkup,maka masalah lingkungan dapat dibagi menjadi 3 kelompok dasar:
•  Lingkungan Rumah Tangga atau mikro (Mikro environtment)
•  Lingkungan Khusus atau lingkungan kerja (Meso environtment)
•  lingkungan luas atau makro (makro environtment)
Dengan membagi semua masalah lingkungan dalam tiga kelompok ini diharapkan upaya penanganan dapat dilakukan dengan lebih terarah.
 
•  LINGKUNGAN MIKRO
Masalah lingkungan yang tergolong dalam lingkup mikro atau lingkungan rumah tangga adalah :
    1. Kualitas rumah
    2. Penyediaan air minum
    3. sanitasi makanan
    4. pembuangan tinja
    5. pembuangan sampah rumah tangga
    6. pembuangan air kotor
 
 
 
masalah kesehatan mikro:
•  Kualitas rumah
Keadaan perumahan adalah salah satu factor yang menentukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan.
Seperti yang dikemukakan WHO bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kejadian penyakit dalam masyarakat.
 
Syarat rumah sehat (Winslow)
•  Memenuhi kebutuhan fisiologis
•  Memenuhi kebutuhan psikologis
•  Harus dapat menghindarkan dari kecelakaan
•  Harus dapat menghindarkan dari terjadinya penyakit
Masalah perumahan : adanya rumah-rumah yang tidak sehat
Upaya penanggulangannya :
•  Pembangunan rumah-rumah sehat dengan harga terjangkau
•  Penyuluhan pentingnya rumah sehat
•  Penyuluhan modifikasi rumah sehat
•  Menurunkan tingkat suku bunga : memudahkan kepemilikan rumah sehat
•  Penyediaan Air Minum
Hidup kita tidak dapat lepas dari air. Air ini diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, membersihkan dan keperluan lainnya. Untuk itu diperlukan air yang memenuhi syarat kesehatan baik kualitas maupun kuantitasnya.
Masalah penyediaan air minum :
•  Belum tersedianya cukup air bersih (kualitas) bagi keperluan rumah tangga
•  Persediaan air rumah tangga yang masih belum memenuhi syarat – syarat kesehatan secara kualitas
•  Sumber – sumber air yang tercemar.
Upaya penanggulangannya :
•  Penyediaan tambahan air bersih bagi daerah yang kesulitan air
•  Perbaikan mutu dan kinerja pelayanan air oleh pemerintah (PAM)
•  Perbaikan sarana penyediaan air
•  Penyuluhan tentang cara pemanfaatan sumber air dengan benar
•  Penyuluhan tentang pembuatan sumur
•  Penyuluhan tentang desinfeksi air sumur
•  Purifikasi air (pengolahan air permukaan)
•  Sanitasi makanan
Makanan yang sehat dan bergizi merupakan modal utama tubuh dalam metabolisme. Diperlukan sanitasi makanan yang baik agar makanan yang dikonsumsi benar-benar memenuhi persyaratan sehat yang dapat menjadikan jasmani kuat.
 
•  Masalah :
•  Pencemaran bahan – bahan makanan
•  penggunaan bahan-bahan pengawet dan pewarna
•  pengolahan bahan makanan yang kurang benar
•  penanggulangannya
•  Upaya penyuluhan cara pemakaian pupuk dan pembasmi hama yang benar pada tanaman
•  pencegahan penyakit pada ternak
•  penyuluhan tentang bahan pengawet dan pewarna makanan
•  pemeriksaan secara berkala pada jenis-jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat (BPOM)
•  penyuluhan cara pengolahan bahan makanan yang benar
 
•  Pembuangan tinja
Pembuangan kotoran (Feces dan urine) yang tidak menurut aturan, memudahkan terjadinya “water borne disease”
Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan Ehlers dan steel) adalah :
•  Tidak mengotori tanah permukaan
•  Tidak mengotori air permukaan
•  Tidak mengotori air dalam tanah
•  Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur atau perkembangbiakan vektor penyakit lainnya
•  Kakus harus terlindung dari penglihatan orang lain
•  Pembuatannya mudah dan murah
Masalah :
•  Tidak tersedianya jamban (kakus) keluarga
•  Adanya jamban yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan
Penanggulangan:
•  Penyediaan jamban sehat
•  Penyuluhan tentang perlunya jamban sehat
 
•  Pembuangan sampah rumah tangga
Sampah adalah semua zat / benda yang sudah tidak terpakai lagi.
Garbage : sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang mudah membusuk
Rubbish : sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang tidak mudah membusuk
•  Dari sampah harus diperhatikan:
•  Penyimpanan (Storage)
•  pengumpulan (Collection)
•  pembuangan (disposal)
•  masalah :
•  Pembuangan sampah yang tidak tertib (kurang kesadaran)
•  tempat sampah yang tidak dikelola dengan baik
•  Penanggulangan :
•  Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah dengan benar
•  pembuatan tempat sampah sementara pada tingkat keluarga
•  pengelolaan tempat pembuangan akhir dengan baik
•  pengolahan sampah daur ulang
 
•  Pembuangan air limbah (sewage disposal)
Air limbah : excreto manusia, air kotor dari dapur , kamar mandi, WC, air kotor permukaan tanah dan air hujan
Masalah :
pembuangan limbah rumah tangga yang tidak memenuhi sarat
Penanggulangnnya:
Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pengolahan limbah yang benar
 
•  LINGKUNGAN MESO
Masalah yang masuk lingkungan meso (lingkungan kerja) adalah :
•  Keselamatan kerja
•  pencemaran di lingkungan kerja
•  sanitasi di tempat kerja
•  penyakit akibat kerja
•  faal kerja/ ergonomi
Permasalahan lingkup meso ini relatif lebih mudah diatasi karena menyangkut kondisi pekerjaan disuatu perusahaan yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja yang merupakan perhatian utama pemilik usaha.
Tingkat – tingkat pencegahan gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja
•  Peningkatan kesehatan (Health Promotion)
•  Pendidikan kesehatan kepada pekerja
•  Peningkatan dan perbaikan gizi pekerja
•  Perkembangan kejiwaan pekerja yang sehat
•  Penyediaan perumbahan pekerja yang sehat
•  Rekreasi bagi pekerja
•  Penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang sehat
•  Pemeriksaan sebelum bekerja
•  Perhatian terhadap faktor – faktor keturunan
•  Perlindungan khusus (Specific protection)
•  Pemberian imunisasi
•  Hygiene kerja yang baik
•  Sanitasi lingkungan kerja yang sehat
•  Perlindungan diri terhadap bahaya – bahaya pekerjaan
•  Pengendalian bahaya akibat kerja agar dalam keadaan aman
•  Perlindungan terhadap faktor karsinogen
•  Menghindari sebab-sebab alergi
•  Perserasian manusia (pekerja) dengan mesin
•  Diagnosa dini dan pengobatan yang tetap
(Early Diagnosis & Prompt Treatment)
•  Mencari tenaga kerja baik perorangan atau kelompok terhadap gangguan – gangguan penyakit tertentu
•  General check up secar teratur dengan tujuan :
•  Mengobati dan mencegah proses penyakit
•  Mencegah penularan penyakit
•  Mencegah komplikasi
•  Penyaringan
•  Pencegahan kecacatan (Disabillity Limitation)
•  Proses yang adekuat untuk mencegah dan menghentikan proses penyakit
•  Perawatan yang baik
•  Penyediaan fasilitas untuk membatasi kecacatan dan mencegah kematian
•  Pemulihan (Rehabilitation)
•  Latihan dan pendidikan untuk melatih kemampuan yang ada
•  Pendidikan masyarakat untuk menggunakan tenaga cacat
•  Penempatan tenaga cacat secara selektif
•  Terapi kerja di rumah sakit
•  Penyediaan tempat kerja yang dilindungi
 
Upaya - upaya pencegahan penyakit akibat kerja
•  Substitusi
Yaitu mengganti bahan-bahan yang berbahaya dengan bahan-bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali
•  Ventilasi umum
Yaitu mengalirkan sebanyak-banyaknya menurut perhitungan kedalam ruang kerja, agar bahan-bahan yang berbahaya ini lebih rendah dari kadar yang membahayakan yaitu kadar pada nilai ambang batas.
•  Ventilasi keluar setempat (local exhausters)
Alat yang dapat menghisap udara dari suatu tempat kerja tertentu agar bahan-bahan yang berbahaya dari tempat tersebut dapat dialirkan keluar
•  isolasi
adalah cara mengisolasi proses perusahaan yang membahayakan misal isolasi mesin yang hiruk pikuk sehingga kegaduhan yang disebabkannya menurun dan tidak menjadi gangguan pada pekerja
•  Pakaian / alat pelindung
Alat pelindung dalam pekerjaan dapat berupa kacamata, masker, helm, sarung tangan, sepatu atau pakaian khusus yang didesain khusus untuk pekerjaan tertentu
•  pemeriksaan sebelum kerja
yaitu pemeriksaan kesehatan pada calon pekerja untuk mengetahui apakah calon pekerja tersebut sesuai dengan pekerjaan yang akan diberikan baik fisik maupun mentalnya
•  pemeriksaan kesehatan secara berkala
adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara berkala terhadap pekerja apakah ada gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan yang dilakukan. Disesuaikan dengan kebutuhan bisa 6 bulan / tahun sekali
•  penerangan sebelum bekerja
Bertujuan agar pekerja mengetahui dan mematuhi peraturan-peraturan sehingga dalam bekerja lebih hati-hati dan tidak terkena penyakit-penyakit akibat perkerjaan
•  pendidikan kesehatan
sangat penting untuk keselamatan dalam bekerja sehingga pekerja tetap waspada dalam melaksanakan pekerjaannya